Waspada! Gaya Hidup Tidak Sehat Sebabkan Stroke

Waspada! Gaya Hidup Tidak Sehat Sebabkan Stroke

Waspada! Gaya Hidup Tidak Sehat Sebabkan Stroke

Waspada! Gaya Hidup Tidak Sehat Sebabkan Stroke

Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan berbagai komplikasi kesehatan lainnya. Stroke juga merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, stroke menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia dengan angka 17,1 persen dari total kematian. Stroke juga menjadi penyebab utama kecacatan fisik dan mental pada orang dewasa.

Salah satu faktor yang berperan besar dalam meningkatkan risiko stroke adalah gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat dapat memicu berbagai penyakit kronis yang berkaitan dengan stroke, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Selain itu, gaya hidup tidak sehat juga dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke otak.

Apa saja gaya hidup tidak sehat yang dapat menyebabkan stroke?

Berikut adalah beberapa gaya hidup tidak sehat yang dapat meningkatkan risiko stroke:

1. Merokok

Merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan secara menyeluruh. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, mengurangi kadar oksigen dalam darah, dan merusak dinding pembuluh darah. Semua hal ini dapat meningkatkan risiko stroke iskemik maupun hemoragik.

Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya plak lemak atau kolesterol di dalam pembuluh darah arteri (aterosklerosis). Aterosklerosis dapat menyempitkan dan mengerasnya pembuluh darah arteri yang mengarah ke otak. Hal ini dapat menghambat aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke trombotik atau emboli.

2. Konsumsi makanan yang tidak sehat

Konsumsi makanan yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko stroke. Makanan yang tidak sehat adalah makanan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, gula, garam, dan kalori. Makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah dalam tubuh.

Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis yang dapat menyumbat aliran darah ke otak. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf di otak. Tekanan darah yang tinggi dapat melemahkan dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah di otak.

3. Kurang berolahraga

Kurang berolahraga adalah gaya hidup tidak sehat yang dapat menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis yang berkaitan dengan stroke, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.

Selain itu, kurang berolahraga juga dapat mengurangi sirkulasi darah dan oksigen ke otak. Hal ini dapat memicu terjadinya stroke iskemik atau hemoragik

4. Mengelola stres

Stres berlebih yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko stroke. Stres dapat memicu tubuh mengeluarkan hormon yang dapat meningkatkan ketegangan pembuluh darah, sehingga tekanan darah pun naik. Stres juga dapat memicu kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, atau makan berlebihan.

Untuk mengelola stres, kamu perlu mencari cara yang efektif dan sehat untuk meredakan stres. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan adalah meditasi, yoga, berolahraga, mendengarkan musik, menulis jurnal, atau berbicara dengan orang terdekat. Kamu juga perlu mengatur waktu dengan baik dan menghindari hal-hal yang dapat memicu stres.

5. Berhenti minum alkohol

Minum alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida dalam darah. Kedua hal ini dapat meningkatkan risiko stroke. Selain itu, minum alkohol juga dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan irama jantung, dan kerusakan hati.

Oleh karena itu, kamu perlu mengurangi atau berhenti minum alkohol untuk mencegah stroke. Jika kamu ingin minum alkohol, batasi konsumsinya menjadi maksimal satu gelas sehari untuk wanita dan dua gelas sehari untuk pria. Satu gelas alkohol setara dengan 350 ml bir, 150 ml anggur, atau 45 ml minuman keras.

6. Mengontrol penyakit kronis

Jika kamu memiliki penyakit kronis yang berkaitan dengan stroke, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung, kamu perlu mengontrolnya dengan baik. Kamu perlu rutin memeriksakan kondisi kesehatanmu ke dokter dan mengikuti anjuran pengobatan yang diberikan.

Selain itu, kamu juga perlu menjalani gaya hidup sehat untuk membantu mengendalikan penyakit kronismu. Misalnya, jika kamu memiliki diabetes, kamu perlu menjaga kadar gula darahmu tetap normal dengan mengatur pola makan dan olahraga. Jika kamu memiliki hipertensi, kamu perlu mengurangi asupan garam dan stres.

Kesimpulan

Stroke adalah kondisi medis yang serius yang dapat menyebabkan kematian atau kecacatan permanen. Stroke dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat di kehidupan sehari-hari. Beberapa gaya hidup sehat yang dapat mencegah stroke adalah berhenti merokok, menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, mengelola stres, berhenti minum alkohol, dan mengontrol penyakit kronis.

Jika kamu merasakan gejala-gejala stroke, seperti mati rasa atau lemah pada satu sisi tubuh, wajah melorot pada satu sisi, gangguan bicara atau penglihatan, sakit kepala hebat mendadak tanpa sebab yang jelas, atau pusing dan mual-mual, segera hubungi bantuan medis darurat. Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin besar kemungkinan untuk pulih dari stroke.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *